Catatan Netti: Uang Adalah Segalanya, Tapi Segalanya Belum Pasti Uang



humanetti.com - Pernah nggak sih kamu penasaran bagaimana uang, pengetahuan, moral, lingkungan, dan pergaulan memengaruhi cara kita berbicara sehari-hari? Ternyata, kelima faktor ini memainkan peran besar dalam menentukan gaya komunikasi kita. Yuk, kita ulas lebih dalam!


Uang dan Cara Bicara


Status ekonomi mempengaruhi cara kita berkomunikasi. Di Bali, riset terbaru menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga dengan ekonomi terbatas sering memiliki kosakata yang lebih terbatas dan kurang akses ke pelatihan berbicara. Siswa dari keluarga kurang mampu sering kali tidak memiliki kesempatan mengikuti kursus atau aktivitas yang bisa meningkatkan keterampilan berbicara mereka.


Di SMA dan SMK, perbedaan ini semakin jelas. Siswa dari keluarga yang lebih mampu biasanya memiliki akses lebih banyak ke pelatihan dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan keterampilan bicara mereka. Hal ini menjelaskan mengapa mereka sering terlihat lebih percaya diri dan terampil dalam berkomunikasi.


Pengetahuan dan Gaya Bicara


Pengetahuan juga sangat memengaruhi cara kita berbicara. Siswa SMA dan SMK yang memiliki pengetahuan luas cenderung menggunakan kosakata yang lebih beragam dan dapat menyampaikan ide dengan lebih jelas. Belajar komunikasi dan mengikuti kegiatan yang mendukung pengembangan keterampilan berbicara merupakan langkah penting dalam proses ini.


Di tingkat universitas, mahasiswa yang mendalami bidang studi mereka biasanya menunjukkan kemampuan berbicara yang lebih terstruktur dan efektif. Pengetahuan mendalam memungkinkan mereka berkomunikasi lebih baik dalam lingkungan profesional dan mencapai tujuan mereka.


Moral dan Etika Bicara


Moralitas kita memengaruhi cara kita berbicara, baik di sekolah maupun di tempat kerja. Di sekolah menengah, siswa yang diajarkan nilai-nilai moral cenderung lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata dan menjaga hubungan baik dengan teman-teman mereka. Di kantor, etika bicara yang baik mencerminkan integritas dan mempengaruhi bagaimana kita berargumentasi dan memberikan umpan balik.


Lingkungan dan Pergaulan


Lingkungan dan pergaulan juga memainkan peran penting dalam membentuk gaya bicara kita. Di lingkungan sosial kita, kita sering menyesuaikan cara berbicara dengan norma yang ada. Misalnya, anak-anak yang sering bergaul di lingkungan yang lebih santai mungkin lebih sering menggunakan bahasa informal.


Di Bali, ada kekhawatiran tentang penggunaan bahasa Bali yang kurang sopan di kalangan remaja SMA dan SMK. Pergaulan di lingkungan yang kurang menghargai etika berbicara dapat mempengaruhi bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, mendidik remaja tentang pentingnya menggunakan bahasa yang sopan sangat diperlukan.



Peran Guru, Orang Tua, dan Dosen.


Guru, orang tua, dan dosen memiliki peran penting dalam membentuk keterampilan komunikasi kita


1. Guru:

Di sekolah, guru bukan hanya mengajarkan pelajaran tetapi juga menjadi contoh dalam berkomunikasi. Mereka membantu siswa memahami penggunaan bahasa yang sopan dan etika komunikasi.


2. Orang Tua:

Orang tua mengajarkan nilai-nilai moral dan etika komunikasi di rumah. Dukungan mereka dalam pendidikan dan aktivitas ekstrakurikuler membantu anak-anak mengembangkan keterampilan komunikasi.


3. Dosen:

Di universitas, dosen membimbing mahasiswa untuk mengasah keterampilan berbicara mereka dan mempersiapkan mereka untuk berkomunikasi secara profesional di dunia kerja.


Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali


Di Bali, bahasa Bali sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi bahasa Indonesia tetap merupakan bahasa utama dalam konteks formal dan pendidikan. Penggunaan bahasa Bali yang kurang sopan di kalangan remaja SMA dan SMK menunjukkan pengaruh pergaulan terhadap cara bicara. Oleh karena itu, penting untuk mendidik mereka tentang penggunaan bahasa yang sopan dan menghargai.


Dampak dan Manfaat


Memahami bagaimana uang, pengetahuan, moral, lingkungan, dan pergaulan memengaruhi cara kita berbicara memberikan manfaat besar. Dengan pemahaman ini, kita bisa memperbaiki keterampilan komunikasi, membangun hubungan yang lebih baik, dan meningkatkan reputasi di berbagai aspek kehidupan.


Solusi


Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa solusi yang bisa diterapkan


1. Pendidikan dan Pelatihan:

Menyediakan pelatihan komunikasi di sekolah dan universitas untuk membantu siswa dan mahasiswa mengembangkan keterampilan berbicara yang efektif.


2. Akses yang Setara:

Meningkatkan akses ke pendidikan tambahan bagi semua kelompok ekonomi, seperti beasiswa dan kursus tambahan, untuk mengurangi kesenjangan dalam keterampilan komunikasi.


3. Kesadaran Budaya dan Etika:

Mengadakan seminar dan workshop tentang penggunaan bahasa yang sopan dan etika komunikasi di berbagai tingkat pendidikan.


4. Lingkungan Positif:

 Menciptakan lingkungan sosial yang mendukung komunikasi yang sopan dan konstruktif serta mendidik remaja tentang pentingnya etika berbicara dalam pergaulan mereka.


Dengan langkah-langkah ini, kita bisa memperbaiki komunikasi dan membangun hubungan yang lebih solid di seluruh lapisan masyarakat. (Netti Herawati, S.E, M.B.A)



Komentar